Jika mendengar kata jalan layang, tentu kita akan membayangkan posisi jalan yang berada lebih tinggi dari jalan di sekitarnya. Begitu pula jika mendengar kata underpass, maka yang terbersit adalah jalan yang berada lebih rendah posisinya dari jalanan lain di sekitarnya. Wilayah perairan Indonesia mulai dikembangkan salah satunya dengan membangun infrastruktur berupa 3 jalan layang di atas air terpanjang di Indonesia.
Tahukah kamu, jalan layang tidak hanya dibangun di daratan namun juga dapat dibangun di wilayah perairan. Karena konstruksinya dibuat mengambang menyesuaikan dengan kontur tanah di sekitarnya. Konstruksi seperti ini dinamakan dengan konstruksi pileslab.
Berikut 3 jalan layang di atas air yang berlokasi di Indonesia:
1. Jalan Tol Bali Mandara
3 jalan layang di atas air yang pertama adalah Jalan Tol Bali Mandara. Jalan tol yang semula oleh masyarakat dinamakan jalan tol Nusa dua-Ngurah Rai-Benoa kemudian berganti nama menjadi jalan tol bali mandara. Nama Mandara digunakan atas usul Gubernur Bali dan disetujui oleh Presiden RI yang kala itu dijabat oleh Susilo Bambang Yudhoyono. Jalan tol ini menghubungkan tiga wilayah yaitu Ngurah Rai-Benoa-Nusa Dua. Tiga kawasan surga pariwisata Bali.
Keunikan dari jalan tol ini adalah adanya jalur khusus untuk pengendara sepeda motor. Sehingga bagi kamu pengendara sepeda motor juga dapat menikmati fasilitas jalan tol ini dan menikmati sensasi berkendara di jalan tol yang berada di atas laut. Namun jalan tol ini sewaktu-waktu akan ditutup ketika kecepatan angin dan kondisi alam lain dinilai membahayakan bagi kendaraan yang melintas di atas tol Bali Mandara.
2. Jembatan Suramadu
Di urutan kedua adalah Jembatan Suramadu. Jembatan Suramadu merupakan proyek jembatan pertama di Indonesia yang menjadi penghubung antar dua pulau. Pulau yang dihubungkan oleh jembatan ini adalah Pulau Madura dan Pulau Jawa. Salah satu tujuan dari pembangunan Jembatan Suramadu adalah mampu meningkatkan perekonomian di wilayah Madura. Karena selama ini terjadi kesenjangan ekonomi yang sangat mencolok antara Surabaya dengan Madura. Padahal seperti yang kita tahu antara Surabaya dengan Madura hanya terpisah laut.
3. Jalan Sebelimbingan-Martadipura
Jalan Sebelimbingan-Martadipura merupakan bagian dari rangkaian jalan penghubung antar kecamatan di hulu Mahakam Kabupaten Kutai Kartanegara. Konstruksi jalan ini menggunakan model fileslab atau jalan layang seperti yang digunakan pada konstruksi jembatan Suramadu. Pemasangan fileslab pada pembangunan jalan ini sebagai solusi dari kontur jalan yang terdiri dari rawa-rawa.
Selama ini daerah hulu Mahakan seperti Kenohan, Kembang Janggut, dan Tabang termasuk pada daerah yang sangat terisolir. Karena akses ke daerah tersebut hanya dapat melalui transportasi sungai dengan biaya yang cukup besar. Tentu saja dengan dioperasikannya jalan ini akan meningkatkan perekonomian masyarakat dan pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut.
Ketiga proyek pembangunan 3 jalan layang di atas air tentu saja ditangani oleh kontraktor yang memiliki kapasitas di bidangnya. Untuk mendukung pemeliharaannya para kontraktor menggunakan produk drainase berkualitas diantaranya adalah manhole cover, grill saluran dan deck drain dari bahan cast iron. Deck drain merupakan produk yang paling banyak digunakan, karena merupakan produk drainase yang paling tepat digunakan bagi infrastruktur berupa jalan layang atau jembatan layang.
Deck drain yang digunakan ketiga proyek tersebut merupakan produk drainase dari Maria Infiniferro.
sumber:
- https://balipedia.id/jalan-tol-bali-mandara/
- http://maz-fahrozhie.blogspot.com/2014/11/jembatan-suramadu-dan-harapan-kami.html
- http://tour.seruu.com/read/2012/07/15/107976/tingkatkan-kunjungan-pemkab-kukar-kembangkan-objek-wisata
- http://serbasembilan.com/9-jembatan-tercantik-didunia
Leave a Reply