Dalam pembuatan jalur pedestrian diperlukan beberapa sarana dan hal-hal yang perlu dipertimbangkan. Lantas apa saja sarana jalur pedestrian agar dapat berfungsi dengan baik? Dan hal apa saja yang perlu dipertimbangkan? Simak penjelasan berikut.
Penataan ruang kota yang keliru jelas akan berdampak pada struktur kota dan akan menimbulkan berbagai masalah lainnya. Dengan demikian dalam perencanaan tata ruang kota perlu perhatian khusus sehingga dapat menunjang daya tarik kota untuk dipasarkan (marketable city) kepada para investor yang akan menanamkan modalnya. Kaitannya dengan itu dalam perencanaan tata ruang kota harus dibuat SMART (Spesific, Measurable, Attainable, Realistic and Time Bond).
Pusat kota dikatakan sebagai kota yang baik jika sudah memberikan kemudahan terhadap pergerakan lalu lintas, baik bagi pengendara kendaraan bermotor maupun bagi pejalan kaki. Namun, dapat kita lihat bahwa alokasi ruang bagi lalu lintas kendaraan bermotor lebih luas daripada alokasi ruang bagi pejalan kaki. Pusat kota yang dinilai akrab dengan pejalan kaki semakin lama akan semakin berkurang dan ditinggalkan oleh pejalan kaki. Karena mayoritas masyarakat sudah bergantung pada kendaraan sehingga, kota yang akrab dengan pejalan kaki kini telah terganggu fungsinya.
Gambaran kota yang hidup tidak hanya dilihat dari padatnya lalu lintas kendaraan bermotor akan tetapi juga dapat dilihat dari banyak nya lalu lalang pejalan kaki di kota tersebut. Keberadaan jalur pejalan kaki atau bisa disebut dengan jalur pedestrian telah diatur dalam peraturan perundang-undangan di Negara Republik Indonesia, salah satunya yakni dalam PP No. 34 tahun 2006 tentang jalan. Dalam pasal 34 ayat 3 dijelaskan bahwa salah satu manfaat ruang jalan adalah dimanfaatkan sebagai trotoar. Di ayat 4 diperjelas bahwa yang dimaksud dengan trotoar yakni jalan yang hanya diperuntukkan bagi pejalan kaki. Dan pada pasal 86 ayat 5 dikatakan bahwa setiap perencanaan teknis jalan harus memperhitungkan kebutuhan prasarana bagi pejalan kaki dan penyandang disabilitas. Sehingga dalam pembuatan trotoar harus memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.
Jalur pedestrian atau trotoar merupakan jalur yang dibuat khusus bagi pejalan kaki. Jalur ini terpisah dari jalur kendaraan bermotor namun letaknya bersebelahan. Jalur pedestrian biasanya dibuat lebih tinggi dari jalur kendaraan bermotor. Dan berfungsi untuk melindungi pejalan kaki dari gangguan lalu lintas kendaraan bermotor. Serta memberikan kenyamanan, kelancaran dan keamanan bagi pejalan kaki. Namun, kenyataannya saat ini sering kali jalur pedestrian disalahgunakan.
Permasalahan utama dalam perencanaan kota adalah menjaga keseimbangan antara pengguna jalur pedestrian dengan fasilitas kendaraan bermotor. Sehingga dalam perencanaan jalur pedestrian perlu mempertimbangkan beberapa hal.
Sarana jalur pedestrian terdiri dari:
1.Drainase
Drainase menjadi salah satu sarana yang sangat penting pada jalur pedestrian. Pasalnya sistem drainase berfungsi sebagai jalur untuk mengalirkan air hujan ke gorong-gorong ataupun saluran lain yang sudah disediakan. Sehingga dengan adanya sistem drainase jalur pedestrian tidak akan terjadi banjir dan tidak akan terjadi genangan yang dapat mengganggu lalu lalang pejalan kaki di jalur pedestrian. Jalur pedestrian pun akan terhindar dari licin dan lumut yang dapat membuat pejalan kaki terpeleset. Untuk komponen drainase yang biasa digunakan pada jalur pedestrian yakni manhole cover, grill pohon dan grill tangkapan air.
Manhole cover digunakan sebagai penutup saluran drainase sehingga jalan di atasnya dapat dilalui pejalan kaki. Untuk grill pohon atau grill tanaman digunakan melindungi akar pohon agar tidak mengganggu jalur pedestrian. Selain itu grill pohon juga digunakan untuk menutupi area tanah yang ditanami pepohonan supaya tanah tidak berserakan di jalur pedestrian dan tanah dapat menyerap air dengan maksimal ketika hujan.
Sedangkan untuk grill tangkapan air digunakan untuk menyalurkan air hujan ke gorong-gorong atau selokan yang sudah disediakan.
2. Jalur Hijau Jalan
Jalur hijau jalan merupakan daerah hijau yang terdiri dari beberapa tanaman bunga atau pepohonan di sepanjang jalan. Yang mana tanaman tersebut memiliki banyak manfaat bagi pengguna jalan baik bagi pengendara maupun pejalan kaki. Adapun manfaatnya seperti menyerap karbon dioksida (CO2), menyerap kebisingan, sebagai penghalang silau nya sinar matahari yang dapat mengganggu pandangan (mata), dan yang pasti dapat memperindah lingkungan serta berbagai manfaat lainnya.
Adapun tanaman yang ditanam di sepanjang jalur hijau harus memenuhi kriteria sehingga tidak semua jenis tanaman bunga atau pepohonan dapat ditanam. Adapun kriteria tersebut seperti daun dan bunga yang dimiliki tidak mudah rontok, ranting serta batang yang kuat sehingga tidak mudah patah, memiliki akar yang kuat dan tidak merusak struktur jalan.
3. Lampu Penerangan
Lampu penerangan atau bisa disebut dengan Penerangan Jalan Umum (PJU). Keberadaan benda satu ini sangat penting adanya baik itu di jalan, rumah ataupun tempat lainnya. Dengan adanya lampu penerangan maka pengendara ataupun pejalan kaki dapat melihat dengan jelas kondisi jalan dan apa yang ada di depannya sehingga dapat terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk model dan jenis dari lampu penerangan jalan umum sendiri sangat beragam. Saat ini sudah banyak tersedia berbagai lampu penerangan yang antik dan unik. Selain sebagai penerangan PJU juga dapat mempercantik tampilan jalur pedestrian. Bahkan bisa dijadikan sebagai spot foto yang instagramable.
4. Tempat Duduk
Tempat duduk yang disediakan pada jalur pedestrian sangat berguna bagi pejalan kaki. Pengguna jalur pedestrian dapat menggunakan tempat duduk tersebut untuk beristirahat sejenak sambil menikmati suasana alam yang disuguhkan dan lalu lintas kota. Tempat duduk yang biasa digunakan pada jalur pedestrian yakni jenis kursi taman besi cor. Karena material besi cor dinilai cukup kuat dengan perubahan cuaca dan mudah dalam perawatannya.
5. Bollard
Bollard atau tiang penghalang kendaraan merupakan tiang pembatas antara jalur pedestrian dengan jalur umum (jalur pengendara). Mengapa tiang penghalang sangat diperlukan di jalur pedestrian? Dapat kita lihat bahwa saat ini banyak sekali pengendara sepeda motor yang sering mengambil alih fungsi jalur pedestrian. Dengan sengaja pengendara sepeda motor menerobos masuk ke jalur pedestrian sehingga dapat membahayakan dan mengganggu pejalan kaki yang berada disana. Dengan begitu pemasangan tiang penghalang sangatlah perlu supaya pengendara sepeda motor tidak dapat menerobos naik ke jalur pedestrian.
6. Tempat Sampah
Tidak kalah penting dengan sarana lain, tempat sampah sangat dibutuhkan dan wajib ada di setiap tempat. Pasalnya, sampah menjadi salah satu masalah utama di Indonesia dan menjadi salah satu sumber penyebab banjir. Sehingga perlu adanya tempat sampah supaya masyarakat tidak buang sampah sembarangan.
Sedangkan beberapa hal yang perlu dipertimbangkan diantaranya:
- Keseimbangan interaksi antara pejalan kaki dengan kendaraan bermotor.
- Faktor keamanan dan ruang yang cukup bagi pejalan kaki.
- Fasilitas yang menawarkan kesenangan sepanjang jalur pedestrian.
- Tersedianya fasilitas publik yang dapat digunakan dengan baik dan benar.
Itulah 6 sarana jalur pedestrian dan hal-hal yang perlu dipertimbangkan menurut Maria Infiniferro.
Leave a Reply