Sobat Infiniferro, tahukah kamu kalau kemacetan parah yang terjadi di Jakarta merupakan alasan dibangunnya LRT Jabodebek? Pembangunan Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek bertujuan untuk mengurai kepadatan dan kemacetan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Tol Jagorawi. Berikut fakta-fakta tentang proyek LRT Jabodebek yang perlu sobat ketahui.
1. Tiga jalur lintasan
LRT Jabodebek memiliki tiga jalur lintasan yaitu Cawang-Cibubur, Cawang-Dukuh Atas dan Cawang Bekasi Timur. Penyelenggara dan operator tiga jalur lintasan tersebut adalah PT KAI.
Perjalanan masing-masing rute tersebut diperkirakan akan semakin cepat dengan menggunakan LRT Jabodebek. Rute Cibubur-Dukuh Atas bisa ditempuh dalam 39 menit dan rute Bekasi Timur-Dukuh Atas bisa ditempuh dalam 45 menit.
2. Tarif Rp 15.000 – Rp 24.000
Dari sisi tarif, LRT Jabodebek akan menerapkan tarif progresif atau tergantung dari jarak yang ditempuh. Untuk tarif rata-rata LRT Jabodebek adalah Rp 15.000. Dengan tarif jarak dekat Rp 5.000. Sedangkan tarif terjauh atau tertinggi adalah Rp 22.000 – Rp 24.000. Namun tarif ini belum final atau disetujui oleh pemerintah.
Untuk cara pembayaran LRT Jabodebek, sobat bisa gunakan Kartu Uang Elektronik Transportasi, Kartu Uang Elektronik Perbankan, dan berbagai Dompet Digital.
3. Dana Rp 23 triliun
Total dana yang dibutuhkan untuk membangun sarana dan prasarana LRT Jabodebek adalah senilai Rp 23 triliun. Untuk pembangunan stasiun dan depo sendiri membutuhkan dana sebesar Rp 4,2 triliun.
Dana sebesar Rp 1,3 triliun didapat dari Penyertaan Modal Negara (PMN). Sedangkan sisa kekurangan dana didapat melalui kredit sindikasi perbankan dari empat bank pelat merah yaitu Bank Mandiri, BNI, Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara, dan Bank Pembangunan Daerah Papua. Empat bank tersebut telah menyalurkan kredit sebesar Rp 2,93 triliun untuk pembangunan stasiun dan LRT Jabodebek.
4. Pekerja LRT dilatih di Malaysia
KAI berkolaborasi dengan Prasarana Berhad Malaysia untuk menyiapkan Awak Sarana Perkeretaapian Otomatis dan Pengendali Otomatis LRT Jabodebek. Prasarana Berhad Malaysia dipilih karena telah memiliki pengalaman dalam mengoperasikan kereta api otomatis yang menerapkan sistem Grade of Automation (GoA) 3 sejak 1998.
Sebanyak 92 pekerja mengikuti pelatihan teori di Bandung kemudian dilanjutkan praktik di Malaysia. Materi pelatihan tersebut terkait fungsi dan cara pengoperasian sarana prasarana GoA3, persinyalan GoA3, rule book pengoperasian GoA3, penerapan SOP, dan penanganan kondisi darurat.
Pengoperasian LRT Jabodebek dipersiapkan dengan baik mulai dari sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan mengutamakan keselamatan.
5. Mengalami sejumlah kendala
Fakta tentang LRT Jabodebek yang selanjutnya yaitu proyek ini mengalami sejumlah kendala. Salah satu kendala dalam pembangunan LRT Jabodebek ini adalah desain pembiayaan yang tidak benar sehingga menjadi beban bagi persero.
Proyek LRT Jabodebek dimulai pada 2015 atas inisiasi perusahaan kontraktor dan Kementerian Perhubungan. Namun, pada 2017 kontraktor BUMN kesulitan melakukan penagihan. Menurut Menteri Keuangan, keuangan negara tidak memungkinkan untuk mengeluarkan Rp 29,9 triliun untuk membangun LRT Jabodebek.
Selain kendala pembiayaan, adapula kendala dari sisi penyiapan organisasi dan kompetensi SDM yang masih perlu waktu familiarisasi dengan sistem GoA3 karena belum pernah digunakan oleh operator kereta api untuk LRT Jabodebek.
6. Jadwal uji coba mundur
Pemerintah menargetkan soft launching LRT Jabodebek pada 17 Agustus 2022, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia. Namun, karena beberapa kendala diatas, jadwal uji coba LRT Jabodebek diundur ke Desember 2022.
Keputusan mengundur jadwal uji coba ini bukan yang pertama kali. Awalnya, pemerintah menjadwalkan uji coba LRT Jabodebek pada Juli 2022.
7. Gunakan manhole cover cast iron
Setiap bangunan pasti memiliki saluran drainase termasuk di fasilitas atau sarana prasarana LRT Jabodebek seperti stasiun dan depo. Pada saluran drainase tersebut terdapat lubang untuk akses petugas saat melakukan pembersihan dan perawatan saluran. Lubang akses tersebut kemudian ditutup dengan manhole cover cast iron (besi cor).
Proyek LRT Jabodebek menggunakan manhole cover cast iron yang terdiri dari:
- Manhole cover cast iron tipe medium duty dengan ukuran 1000X1000X70 mm
- Manhole cover cast iron tipe heavy duty dengan ukuran 1000X1000X70 mm
- Manhole cover cast iron tipe medium duty dengan ukuran 1000X800X70 mm
- Manhole cover cast iron tipe heavy duty dengan ukuran 800X800X70 mm
- Manhole cover cast iron tipe heavy duty dengan ukuran 1200X1000X70 mm
- Manhole cover cast iron tipe medium duty dengan ukuran 860X860X60 mm
Itulah tujuh fakta tentang LRT Jabodebek. Proyek ini bertujuan untuk membangun transportasi massal yang terintegrasi antara MRT, LRT, kereta bandara, dan Bus Trans Jakarta. Dengan demikian, bepergian jadi lebih efisien dan tidak perlu bermacet-macetan kan sobat.
Leave a Reply