
Bandara mana saja yang termasuk 10 bandara terbesar di Indonesia? Berikut pembahasan selengkapnya.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif membuat aktivitas bandara ikut meningkat. Dahulu moda transportasi udara (pesawat) dinilai sangatlah mahal. Hanya kalangan tertentu atau kalangan menengah keatas saja yang menggunakan. Namun transportasi udara yang dahulu dinilai mahal oleh masyarakat itu, saat ini sudah bisa terjangkau semua kalangan.
Hal tersebut mengakibatkan penumpang membludak di bandara, sehingga beberapa bandara yang terdapat di Indonesia melakukan perluasan, dan terciptalah bandara-bandara terbesar. Tidak hanya ukurannya saja yang begitu luas, keberadaannya pun mempunyai peran penting di Indonesia.
Indonesia saat ini memiliki 298 bandar udara atau yang sering kita sebut dengan bandara, dengan melayani penerbangan Domestik maupun Internasional. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 pemerintah menargetkan akan membangun 15 bandara di Indonesia. Dan selama periode 2015-2018, pemerintah telah berhasil membangun sepuluh bandara baru. Yang berarti sudah mendekati target yang telah ditetapkan sebelumnya.
Berikut 10 bandara terbesar di Indonesia:

1. Bandara Soekarno-Hatta
Bandara Soekarno-Hatta masih menduduki posisi pertama sebagai bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia, dari sisi luas yaitu 2.137 hektare (ha). Bandara yang diambil dari nama tokoh Proklamator Indonesia (Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta) ini mulai beroperasi pada tahun 1986 dan berlokasi di Tangerang, Banten.
Sejak beroperasi bandara Soekarno-Hatta memiliki tiga terminal dengan kapasitas penumpang 66 juta penumpang per tahun. Mulai tahun 2021 PT. Angkasa Pura II akan membangun terminal 4 guna menambah kapasitas penumpang di bandara hingga 45 juta penumpang per tahun.
2. Bandara Internasional Jawa Barat atau Bandara Kertajati
Bandara yang baru diresmikan pada tanggal 24 Mei 2018 lalu ini menjadi bandara terbesar di Indonesia kedua setelah bandara Sekarno-Hatta, bandara tersebut adalah Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati. Disebut dengan bandara kertajati karena letak bandara ini berada di Kertajati, Majalengka.
Bandara Kertajati diketahui dibangun untuk menggantikan Bandara Husein Sastranegara yang berada di Bandung. Bandara ini (bandara Kertajati) memiliki luas yang hampir sama dengan bandara yang ada di Jakarta yaitu 1.800 hektar (ha) dengan jumlah penumpang mencapai 11 juta penumpang per tahun.
3. Bandar Udara Hang Nadim
Bandara terbesar di Indonesia ketiga diduduki oleh bandara Hang Nadim. Bandara dengan taraf Internasional ini berada di Kota, Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Nama bandara Hang Nadim diambil dari seorang laksamana terkenal dari Kesultanan Malaka bernama Hang Nadim.
Bandara ini diresmikan pada hari Jum’at, 1 Februari 1985 dengan melayani penerbangan domestik saja. Namun setelah lima tahun beroperasi tepat pada hari Jumat, 5 Januari 1990 dibuka penerbangan Internasional dan lima tahun setelahnya yakni pada hari Selasa, 3 Januari 1995, presiden Republik Indonesia Ke II Bapak Soeharto meresmikan Bandar Udara Hang Nadim sebagai bandara Internasional dengan nama Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam.
Bandara Hang Nadim memiliki luas sekitar 1.760 hektar (ha), dengan panjang landasan pacu (runway) terpanjang di Indonesia yakni 4.025 meter dan merupakan landasan pacu terpanjang kedua di Asia Tenggara setelah Kuala Lumpur International Airport (KLIA).
4. Bandar Udara Kuala Namu
Nama bandara Kuala Namu diambil dari kota lokasinya yakni di Desa Kuala Namu, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Diketahui bahwa bandara ini dibangun pemerintah untuk menggantikan bandara Polonia yang berada di tengah kota Medan.
Bandara Kuala Namu memiliki luas sekitar 1.365 hektar sehingga tak heran jika bandara Kuala Namu menjadi salah satu bandar terbesar di Indonesia. Bandara ini juga merupakan bandara Internasional dengan nama Bandara Kuala Namu International Airport (KNIA).
5. Bandar Udara New Yogyakarta
New Yogyakarta International Airport atau yang biasa disebut dengan NYIA merupakan bandara baru yang sudah mulai beroperasi bulan April 2019 lalu (hanya melayani penerbangan rute Internasional). Bandar Udara Internasional yang dibangun di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta ini memiliki luas 600 hektar.
Bandara NYIA memiliki panjang landasan pacu (runway) 3.250 meter dan di desain dengan konsep eco friendly dengan mengedepankan konsep kearifan lokal. Sehingga pengunjung akan termanjakan dengan pemandangan indah khas Yogyakarta, seperti ornamen batik kawung, nuansa jalan Malioboro dan Taman Sari.
Maria Infiniferro mempunyai andil dalam pembangunan bandara baru ini. Pasalnya bandara yang masih dalam proses pembangunan ini menggunakan komponen drainase dari Maria Infiniferro. Untuk kawasan bandara NYIA menggunakan komponen drainase Manhole Cover, sedangkan untuk luar kawasan bandara yaitu flyover menuju bandara NYIA menggunakan komponen drainase Deck Drain.
6. Bandar Udara Minangkabau
Bandar Udara Internasional Minangkabau atau bisa disingkat dengan BIM adalah bandar udara bertaraf Internasional yang terletak di wilayah Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman. Dengan luas yang mencapai 482 hektar, membuat bandara ini masuk kedalam daftar bandara terbesar di Indonesia.
Bandara Minangkabau diketahui dibangun pemerintah untuk menggantikan Bandar Udara Tabing. Bandara ini (bandara Minangkabau) menjadi satu-satunya bandara di dunia yang memakai nama etnis yakni Minangkabau.
Pada tahun 2006, BIM ditetapkan oleh Kementerian Agama sebagai tempat embarkasi dan debarkasi haji untuk wilayah provinsi Sumatera Barat, Bengkulu dan sebagian Jambi. Selain itu, bandara Minangkabau juga dilengkapi dengan moda transportasi kereta yang sudah mulai beroperasi pada 21 Mei 2018 lalu. Sehingga penumpang lebih cepat dan mudah sampai ke bandara tanpa harus menghadapi kemacetan.
7. Bandar Udara Juanda
Bandara Juanda merupakan bandara bertaraf Internasional di Surabaya, Jawa Timur. Nama bandara ini diambil dari nama wakil perdana menteri terakhir di Indonesia yakni Djuanda Kartawidjaja. Memiliki luas 477 hektar dan dengan landasan pacu yang panjangnya 3.000 meter serta lebar 45 meter menjadikan bandar Juanda masuk ke dalam daftar bandara terbesar di Indonesia.
8. Bandar Udara Sultan Hasanudin
Bandara Hasanudin terletak di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Bandara yang sempat dinobatkan menjadi salah satu bandara terbaik dari tiga bandara terbaik di Indonesia ini memiliki luas mencapai 381 hektar. Dahulu bandara Hasanudin dijuluki dengan sebutan Lapangan Terbang Kadieng yang dibangun pada tahun 1935. Tak hanya sampai disitu saja, Bandara Sultan Hasanudin juga merupakan salah satu bandara paling terkenal di Indonesia.
9. Bandar Udara Sepinggan
Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman atau yang biasa lebih dikenal dengan sebutan Bandara Sepinggan, terletak di Kalimantan Timur. Bandara ini awalnya dibangun untuk kegiatan perusahaan minyak Belanda di daerah Balikpapan.
Bandara ini memiliki luas mencapai 300 hektar dan masih akan dilakukan pengembangan lagi ke depannya. Dengan posisinya yang strategis yaitu di kawasan Indonesia Bagian Tengah diharapkan bandara ini dapat menjadi penghubung kawasan Indonesia Bagian Barat dengan Kawasan Indonesia Bagian Timur.
10. Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai
Terakhir, bandara terbesar di Indonesia berada di Pulau Bali dan sangatlah terkenal. Sebagai tujuan wisata yang telah mendunia, tentu Bali sangat padat dan ramai oleh wisatawan hampir setiap harinya. Wisatawan dari berbagai wilayah pun selalu memadati bandara ini. Namanya adalah Bandara I Gusti Ngurah Rai. Berlokasi di sebelah selatan Bali, berjarak kira-kira 12 km dari Denpasar, ibu kota Bali. Bandara ini memiliki luas mencapai 296 hektar (ha) dan bisa melayani pesawat dengan ukuran kecil hingga Boeing.
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa Maria Infiniferro mempunyai andil dalam pembangunan bandara-bandara besar di Indonesia yang bahkan masuk dalam kategori 10 bandara terbesar di Indonesia. Tidak mau ketinggalan Bandara I Gusti Ngurah Rai juga menggunakan komponen drainase dari Maria Infiniferro berupa Manhole Cover dan Grill Cast Iron.
Untuk Grill Cast Iron lolos uji beban 109 ton (belum maksimal). Sedangkan Manhole Cover yang digunakan terdapat 2 ukuran, untuk yang pertama ukuran Diameter 500 mm lolos uji beban 48 ton (sampai Manhole Cover rusak) dan ke dua ukuran 500×500 mm lolos uji beban 55 ton (belum maksimal).
Leave a Reply