Sobat Infiniferro, event puncak G20 tahun 2022 diselenggarakan di Bali Indonesia. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sebagai pintu gerbang peserta G20 pun melakukan berbagai persiapan untuk mendukung event G20. Seperti apa ya persiapannya? Yuk, simak pembahasannya di bawah ini.
Tapi, sebelum itu kita akan bahas dulu tentang G20 ya sobat. Sobat Infiniferro udah tau belum apa itu G20?
G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa. Ke-19 anggota tersebut yaitu Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, dan Turki.
G20 dibentuk pada 1999 atas inisiasi G7, kemudian merangkul negara maju dan berkembang untuk bersama-sama mengatasi krisis yang melanda Asia, Rusia, dan Amerika Latin. Tujuan G20 adalah mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, seimbang, berkelanjutan, dan inklusif.
Awalnya, G20 merupakan pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral. Namun pada 2008, G20 menghadirkan Kepala Negara dalam KTT dan juga pada 2010 dibentuk pembahasan di sektor pembangunan. Sejak saat itu G20 terdiri atas Finance Track (Jalur Keuangan) dan Sherpa Track (Jalur Sherpa).
Presidensi G20 Indonesia 2022 memiliki tema “Recover Together, Recover Stronger“. Dengan tema ini, Indonesia ingin mengajak seluruh dunia untuk saling membantu dan mendukung untuk pulih bersama, tumbuh lebih kuat, dan berkelanjutan.
Revitalisasi Terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai
Untuk menyambut Presidensi G20, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali melakukan revitalisasi di beberapa bagian bandara khususnya terminal VVIP yang meliputi beautifikasi terminal VVIP eksisting seluas 1.063 meter persegi, pembangunan terminal VVIP baru seluas 1.000 meter persegi, penataan lansekap dan service road baru seluas 3.250 meter persegi, serta realokasi EMPU kargo dan bangunan terdampak seluas 300 meter persegi.
Terminal ini digunakan sebagai tempat parkir pesawat dan tempat kedatangan pejabat tinggi negara yang menjadi bagian dari Presidensi G20 Indonesia. Dengan revitalisasi ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan transportasi dan berdampak positif bagi Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20.
Baca Juga: Proyek Beautifikasi Bandara Pattimura Ambon Gunakan Grill Besi Cor
Terminal VVIP direvitalisasi dengan konsep desain Bali Modern. Bernuansa warna putih tapi masih terlihat sentuhan kearifan lokal Bali. Desain terminal VVIP mengusung tema arsitektur tradisional Bali yang dikenal dengan nama Wantilan. Wantilan merupakan bangunan yang berfungsi sebagai tempat pertemuan masyarakat adat Bali. Selain itu, juga ditambah dengan ukiran ornamen, lukisan, kain songket Bali, benda seni patung Garuda dan Singa Ambara Raja, serta tanaman khas Bali seperti Jepun Bali, Pucuk Rajuna dan Jempiring.
Pulau Bali Jadi Langganan Penyelenggaraan Event Internasional
Selain Presidensi G20 2022 ini, sebelumnya ada event International Monetary Fund (IMF) 2018 yang juga diselenggarakan di Bali. Untuk menyambut event IMF tersebut, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai juga melakukan persiapan dengan pengembangan area air side dan land side.
Pengembangan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di area land side terdiri dari gedung parkir mobil berkapasitas 1.615 slot kendaraan, memperluas dan memperbanyak counter check in di terminal internasional dari 96 unit counter check in dengan luas 2.740 m² menjadi 126 unit dengan luas 4.420 m².
Baca Juga: Pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar Gunakan Grill Besi Cor
Sedangkan pengembangan di area air side terdiri dari perpanjangan runway dan perluasan apron. Perpanjangan runway dan perluasan apron ini bertujuan untuk memfasilitasi pesawat-pesawat luar negeri yang berukuran besar. Sehingga kapasitas runway meningkat dari 30 menjadi 33 penerbangan dan kapasitas apron meningkat dari 53 menjadi 63 parking stand. Rapid exit taxiway juga ditambah dari 2 menjadi 3.
Pada proyek peluasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai untuk IMF ini juga membangun saluran drainase di area perbatasan antara apron dan taxiway. Kemudian saluran drainase tersebut ditutup dengan menggunakan grill saluran besi cor agar tidak ada yang jatuh ke saluran drainase tersebut. Grill besi cor juga berfungsi sebagai jembatan untuk menyeberangi saluran drainase.
Baca Juga: Proyek Drainase Yogyakarta International Airport
Grill bandara termasuk komponen drainase kelas heavy duty yaitu mampu dilewati beban berat. Hal ini penting agar grill bandara tidak patah ketika dilewati pesawat terbang. Untuk pemasangannya, grill bandara ini dipasang berderet sepanjang saluran drainase di bandara.
Leave a Reply