Apa saja fakta-fakta seputar LRT Sumatera Selatan? Berikut pembahasannya.
Light Rapid Transit atau di Indonesia disebut Lintas Rel Terpadu (LRT) adalah mode transportasi kereta api penumpang yang konstruksinya ringan dan beroperasi di kawasan perkotaan. Disebut ringan karena LRT hanya mampu mengangkut penumpang dalam jumlah yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan MRT (Mass Rapid Transit) dan KRL (Kereta Rel Listrik).
Adanya LRT Sumatera Selatan memiliki dampak positif yaitu mengurangi kemacetan, meningkatkan prestige kota, meningkatkan pendapatan daerah, dan meningkatkan nilai tanah. Dengan demikian dapat meningkatkan perekonomian dan menjadikan kota Palembang semakin nyaman ditinggali.
Pembangunan LRT Sumatera Selatan merupakan sebuah tindakan antisipasif dan preventif untuk mengiringi kemajuan kota Palembang. Pembangunan yang sangat pesat tentu harus diimbangi dengan pelayanan infrastruktur yang memadai agar tidak terjadi kerugian.
Fakta-Fakta LRT Sumatera Selatan
1. Pertama di Indonesia
LRT Sumatera Selatan merupakan mode kereta api ringan pertama di Indonesia. Dibangun sebagai sarana transportasi warga Palembang dan sekitarnya serta menunjang mobilitas atlet dan penonton Asian Games 2018.
Awalnya, Pemprov Sumsel hendak membangun monorel namun dirasa kurang efektif dan efisien sehingga dipilihlah LRT.
2. 24 km
Jalur LRT Sumatera Selatan memiliki panjang 24 km dari Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin sampai kawasan OPI Mall. Jalur LRT Sumatera Selatan ini memiliki 13 stasiun dan 1 depot.
3. Rp. 10,9 Triliun
Pembangunan LRT Sumatera Selatan membutuhkan dana sebesar Rp 10,9 Triliun. Dana ini sepenuhnya berasal dari APBN. Kenapa dari APBN? Yang pertama, karena aturan dasar tentang percepatan penyelenggaraan LRT adalah Perpres, dan Perpres pada dasarnya untuk penggunaan APBN. Yang kedua, sebagai bentuk dukungan pemerintah pusat terhadap perhelatan Asian Games 2018.
4. Melewati Jembatan Ampera
Rel kereta dibangun menyeberangi Sungai Musi, sejajar dengan Jembatan Ampera. Jadi ketika naik LRT ini, Anda bisa menikmati pemandangan Sungai Musi dan Jembatan Ampera yang merupakan ikon kota Palembang.
5. 64 Titik Genangan Air
Setelah pengerjaannya selesai, Jalur LRT ini sempat mengalami genangan air. Salah satu penyebab tejadinya genangan karena Palembang merupakan daerah rendah yang didominasi rawa. Terdapat 64 titik genangan air dan harus diatasi dengan membuat manhole.
Untuk mengatasi genangan di sepanjang jalur LRT tersebut, pemerintah dan kontraktor menambah manhole di dekat box culvert. Manhole berfungsi menyaring sampah yang masuk saat terjadi banjir atau genangan. Selain itu juga mempermudah maintenance sistem drainase untuk pengambilan sampah saat sudah menumpuk. Manhole dibuat di area trotoar dengan jarak 5 meter antar manhole.
Pembangunan infrastruktur memiliki manfaat jangka panjang. Meskipun dibangun untuk menunjang event Asian Games, LRT masih dapat terus digunakan setelah event tersebut selesai.
Leave a Reply