Pembangkit listrik merupakan salah satu pembangunan infrastruktur yang diprioritaskan oleh pemerintah. Hal ini dikarenakan listrik merupakan kebutuhan pokok masyarakat untuk melakukan aktivitas. Salah satu pembangkit listrik yang dibangun adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang atau yang juga disebut Central Java Power Plant. Ingin tahu lebih lanjut tentang proyek PLTU Batang ini? Berikut pembahasan beberapa fakta terkait Central Java Power Plant Project.
1. Salah satu pembangkit listrik terbesar di Asia Tenggara
Fakta yang pertama yaitu, proyek PLTU Batang merupakan salah satu pembangkit listrik berbahan bakar batu bara terbesar di Asia Tenggara. Proyek PLTU Batang dibangun diatas lahan seluas 226 hektar yang terletak di tiga kecamatan di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Selain dari lahannya yang luas, kapasitas listrik yang dihasilkan PLTU Batang juga sangat besar yaitu 2×1000 MW. Kapasitas tersebut merupakan bagian dari rencana besar untuk menambah 35.000 megawatt listrik ke wilayah-wilayah Indonesia.
2. Investasi dana
Proyek pembangunan PLTU Batang membutuhkan dana sebesar US$ 4.2 miliar. Dana tersebut didapat dari Japan Bank for International Cooperation dan sindikat bank international yang memberikan dukungan finansial.
3. Waktu pembangunan
Membutuhkan waktu ±5 tahun untuk membangun PLTU Batang. Proyek pembangunan PLTU Batang dimulai dari tahun 2015 dan ditargetkan selesai pada tahun 2020. Awalnya pembangunan pembangkit listrik ini dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2012. Namun karena adanya kendala pembebasan lahan, pembangunan PLTU menjadi tertunda.
Namun sebagai proyek percontohan kemitraan publik-swasta di Indonesia, Central Java 2×1000 MW Power Plant mendapat dukungan kuat dari pemerintah. Pemerintah pun mengupayakan agar proyek PLTU Batang tetap berjalan dan bisa selesai tepat waktu.
4. Tujuan pembangunan Central Java 2×1000 MW Power Plant
Proyek pembangunan Central Java 2×1000 MW Power Plant di Batang bertujuan untuk menambah suplai listrik di wilayah Jawa-Bali sebesar 5,7%. Sehingga dengan adanya pembangkit listrik ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik 13 juta penduduk Jawa Tengah.
Selain itu, juga untuk mencukupi kebutuhan industri-industri yang menggunakan listrik untuk operasionalnya. Dengan demikian kehidupan masyarakat dan industri akan semakin lancar serta tidak mengalami kendala terkait kebutuhan listrik.
5. Operasional PLTU
PLTU Batang menggunakan bahan bakar batu bara dalam operasionalnya. Batu bara yang dibutuhkan mencapai 600.000 ton per bulan. Untuk kebutuhan batu bara tersebut akan disuplai oleh salah satu perusahaan pertambangan batu bara Indonesia.
6. Menggunakan manhole cover cast iron
Manhole cover cast iron adalah penutup lubang (manhole) pada saluran bawah tanah yang bisa berupa saluran drainase ataupun kabel telekomunikasi.
Untuk proyek PLTU Batang menggunakan 46 unit manhole cover D600 tipe medium. Untuk desain motif manhole cover PLTU Batang adalah desain standar.
Manhole cover tersebut dilengkapi dengan rubber seal yang berfungsi sebagai kedap air dan kedap udara. Manhole cover didesain kedap air agar air hujan atau air di permukaan tidak masuk ke dalam saluran. Sedangkan manhole cover kedap udara didesain agar bau yang berasal dari saluran tidak tercium ke permukaan.
Leave a Reply