Jalan tol tak bisa lepas dari sistem drainase. Permasalahan klasik yang sering terjadi di jalan tol adalah banjir. Jalan tol seharusnya mempunyai sistem drainase yang baik serta harus ditunjang dengan produk drainase jalan tol di Indonesia yang berkualitas.
Sejarah Jalan Tol
Jalan Tol merupakan proyek pembangunan jalan yang salah satunya bertujuan mengatasi kemacetan akibat meningkatnya jumlah kendaraan. Awal mula lahirnya konsep jalan tol dari mitologi Yunani di mana para penambang dibebankan Charon tol untuk membawa yang mati di sungai Acheron dan Styx ke Hades. Jika jiwa membayar tol, Charon diangkut ke seberang sungai. Jika tidak, jiwa itu mengembara antara kematian dan kehidupan untuk selamanya.
Kemudian di Eropa modern banyak jalan yang pada awalnya dibangun sebagai jalan tol untuk menutup biaya konstruksi. Pada abad ke-14 di Inggris jalan-jalan yang paling sering digunakan diperbaiki dengan uang dibangkitkan dari tol berdasarkan hibah pavage.
Di Indonesia sejarah jalan tol dimulai pada tahun 1987 dengan dioperasikannya jalan tol Jagorawi dengan panjang 59 km (termasuk jalan akses). Jalan tol Jagorawi menghubungkan tiga wilayah yaitu Jakarta, Bogor, dan Ciawi.
Proyek pembangunan Tol Jagorawi merupakan proyek pembangunan tol pertama kali di Indonesia. Proyek ini dilakukan oleh pemerintah yang dimulai pada tahun 1975. Sumber dana proyek ini berasal dari anggaran pemerintah dan pinjaman luar negeri yang diserahkan kepada PT.Jasa Marga (Persero)Tbk sebagai penyertaan modal.
Pada akhir dasawarsa tahun 80-an Pemerintah Indonesia mulai mengikutsertakan pihak swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan jalan tol melalui mekanisme Build, Operate and Transfer (BOT). Pada dasawarsa tahun 1990-an Perseroan lebih berperan sebagai lembaga otoritas yang memfasilitasi investor-investor swasta yang sebagian besar ternyata gagal mewujudkan proyeknya.
Perkembangan pembangunan jalan tol di Indonesia tidak hanya terpusat di pulau Jawa yang terkenal dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Proyek pembangunan jalan tol diluar pulau jawa yang terbaru yaitu pada 30 april 2015 dilakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking untuk menandakan mulainya pembangunan mega proyek tol Trans Sumatera. Untuk tahap ini, dibangun untuk ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 150 kilometer (km).
Bahkan kini perkembangan pembangunan jalan tol tidak hanya berada di darat. Jalan tol kini menjadi alternatif jalan penghubung antar pulau seperti Jembatan Suramadu yang menghubungkan antara surabaya dengan pulau madura. Dan proyek yang lebih besar adalah Jalan tol atas laut yang menghubungkan Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa atau biasa disebut dengan Tol Bali Mandara.
Hingga saat ini (2015) jalan tol yang telah beroperasi di Indonesia sekitar 31 buah yang dikelola oleh PT.Jasa Marga dan swasta, dengan prosentase pengelolaan hampir seimbang.
Sejak 2004 terjadi perubahan mekanisme bisnis jalan tol diantaranya adalah dibentuknya Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sebagai regulator industri jalan tol di Indonesia, serta penetapan tarif tol oleh Menteri Pekerjaan Umum dengan penyesuaian setiap dua tahun.
Dengan demikian peran otorisator dikembalikan dari Perseroan kepada Pemerintah. Sebagai konsekuensinya, Perseroan menjalankan fungsi sepenuhnya sebagai sebuah perusahaan pengembang dan operator jalan tol yang akan mendapatkan ijin penyelenggaraan tol dari Pemerintah.
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) adalah badan yang berwenang untuk melaksanakan sebagian penyelenggaraan jalan tol meliputi pengaturan, pengusahaan dan pengawasan Badan Usaha Jalan Tol. Terkait dengan wewenang pengusahaan, BPJT berusaha mendorong keterlibatan Badan Usaha dan Pemerintah Daerah dalam percepatan pembangunan jalan tol.
Tugas Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) adalah melaksanakan sebagian penyelenggaraan jalan tol yang meliputi:
- Pengaturan jalan tol, mencakup pemberian rekomendasi tarif awal dan penyesuainnya ke Menteri, serta pengambilalihan jalan tol pada akhir masa konsesi dan pemberian rekomendasi pengoperasian selanjutnya;
- Pengusahaan jalan tol mencakup persiapan pengusahaan jalan tol, pengadaan investasi dan pemberian fasilitas pembebasan tanah;
- Pengawasan jalan tol mencakup pemantauan dan evaluasi pengusahaan jalan tol dan pengawasan pelayanan jalan tol.
Jalan tol tentu saja berbeda dengan jalan raya pada umumnya. Selain terkenal sebagai jalan bebas hambatan, jalan tol membutuhkan dana yang lebih besar dari proyek pembangunan jalan raya pada umumnya. Karena proyek pembangunan jalan tol biasanya dengan melakukan pembebasan lahan masyarakat. Dimana selalu ada kompensasi untuk masyarakat yang diambil alih lahannya. Sehingga untuk menutup biaya pembangunan dibuatlah mekanisme berbayar untuk memasuki jalan tol.
Salah satu yang menentukan besaran tarif tol adalah jenis kendaraan yang memanfaatkan infrastruktur ini. Jenis kendaraan dikategorikan menjadi enam golongan.
Tarif tol diatur berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan besaran tarif di masing-masing tol dapat diakses secara online melalui website Badan Pengatur Jalan Tol.
Saat ini pembayaran tarif tol tidak hanya dapat dilakukan secara tunai. Sistem elektronik prabayar menggunakan e-money berbentuk kartu telah banyak digunakan sebagai pengganti uang tunai dalam pembayaran tarif tol. Beberapa kartu yang dapat digunakan seperti Flazz dari Bank BCA, E-Toll Card dari Bank Mandiri, dan Mega Cash dari Bank Mega.
Permasalahan Jalan Tol
Permasalahan klasik yang sering terjadi di jalan tol adalah banjir, khususnya terjadi di jalan tol yang berada di dalam kota.
Berkurangnya daerah resapan hujan di suatu tempat akibat adanya pembangunan (proyek) dapat menyebabkan volume air limpasan hujan meningkat. Pada proyek jalan raya, hal ini bisa terjadi akibat daerah-daerah resapan yang tertutup oleh plesteran beton atau aspal.
Pada perencanaan sistem drainase jalan akan berkaitan erat dengan site plan jalan, aligment vertical – horizontal jalan, superelevasi jalan, dan elevasi permukaan jalan. Tujuannya adalah untuk mengalirkan limpasan air yang terjadi di permukaan jalan secara grafitasi dan dibuang melalui saluran drainase yang telah ada (eksisting) atau yang belum ada (non-eksisting) menuju saluran pembuang akhir (outlet).
Banjir sering terjadi karena sistem drainase yang belum terhubung dengan baik. Contohnya masih ada saluran-saluran drainase yang rusak akibat termakan usia atau ada yang rusak akibat tertutup oleh pekerjaan timbunan proyek. Oleh karena itu, perlu direncanakan suatu system pengelolaan air limpasan yang terjadi, sehingga air limpasan tidak menggenangi daerah sekitar dan langsung masuk ke saluran-saluran drainase yang ada.
Selain sistem drainase yang baik, produk drainase yang digunakan juga memiliki andil penting. Karena produk drainase jalan tol di Indonesia pada khususnya harus mampu menahan beban dalam tonase tertentu. Karena di Indonesia jalur darat masih menjadi jalur utama pengiriman barang. Tingginya lalu lintas juga mempengaruhi daya tahan produk drainase dari resiko kerusakan. Karena produk drainase jalan tol di Indonesia diletakkan di bagian badan jalan.
Resiko yang terjadi pada produk drainase jalan tol di Indonesia selain kerusakan adalah hilangnya beberapa komponen karena ulah beberapa oknum yang tidak bertanggungjawab.
Produk drainase jalan tol di Indonesia
Produk drainase memiliki banyak macam dan mempunyai fungsi yang berbeda antara satu dengan lainnya. Jenis produk-produk drainase tersebut antara lain:
Produk yang paling banyak digunakan pada proyek pembangunan jalan tol, jalan layang, dan jembatan layang adalah deck drain. Keunggulan deck drain dibandingkan produk drainase lainnya karena berbentuk grill dibagian atas. Kemudian terdapat pipa di bagian bawah sehingga dapat menjadi jalan masuknya limpahan air dari badan jalan dan dapat masuk ke sistem drainase dibawahnya.
Sedangkan manhole cover digunakan pada badan jalan untuk menutup saluran utama drainase. Manhole cover tidak hanya diperuntukkan penggunaannya di jalan raya, basement parkir, jalan perkampungan termasuk pada wilayah yang umum menggunakan manhole cover untuk menutup saluran drainasenya. Jenis manhole cover tergolong paling banyak dibandingkan produk drainase lain. Karena tergantung pada jenis kendaraan yang melintas diatasnya.
Grill saluran merupakan pendamping dari manhole cover. Ketika manhole cover berfungsi untuk menutup saluran utama, grill saluran berfungsi untuk menutup saluran pendamping. Pada bagian atas berupa grill atau bar yang dapat menjadi jalan bagi air limpahan jalan masuk ke dalam saluran air tanpa membawa benda padat (sampah) karena tersaring oleh grill/bar tersebut.
Maria Infiniferro sebagai suplier produk drainase cast iron atau cor logam telah mensuplai produk drainase pada proyek pembangunan jalan tol seperti
- Proyek Jalan Tol JORR (Jakarta Outer Ring Road);
- Proyek Jalan Tol Bali Mandara Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa;
- Proyek Jalan Tol Gempol-Porong.
source :
- www.bpjt.pu.go.id
- www.jasamarga.com
- www.antaranews.com
- Tugas Akhir “Perencanaan sistem drainase pada proyek pembangunan jalan tol surabaya-mojokerto seksi IA” oleh Dipo Surya Praja, Mahasiswa ITS.
Leave a Reply